Sinar Banten - Jakarta,
JERO WACIK menjalani kehidupan prihatin pada masa kecilnya. Kehidupan yang prihatin itu menjadikannya sebabagi sosok pekerja keras, tekun, jujur, dan disiplin. Sikap itu pulalah yang ia lakukan ketika dipercaya mengemban tugas negara. Berbagai kesuksesan ia raih, baik ketika menjadi Menteri Pariwisata maupun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dijabatnya saat ini.
Atas prestasi dan sikap pantang menyerah itu, Jero Mangku Pura Bukit Mentik Batur ini diberikan penghargaan Bintang Maha Putra Adipradana. Anugerah dari negara dan Presiden RI, sebagai salah satu putra terbaik yang telah memberi kontribusi signifikan buat bangsanya.
Mantan Direktur Utama PT Pos Indonesia Dr. Ketut Mardjana ketika dihubungi Senin (12/8) kemarin, mengatakan Jero Wacik sangat pantas menerima anugerah Bintang Maha Putra Adipradana itu. Apalagi, temannya semasa kecil itu dua periode sebagai Menteri Pariwisata dan lanjut dipercaya sebagai Menteri ESDM.
''Kiprah Jero Wacik sebagai sosok pembantu presiden sangat luar biasa di mata saya. Kinerja, dedikasi dan loyalitasnya sangat membanggakan. Bukan saja buat partai pengusungnya, juga masyarakat,'' puji alumnus doktor di Monash University, Melbourne, Australia itu.
Sukses Jero Wacik diyakini tidak lepas dari kerja keras yang menjadi ''tradisi'' hidupnya. Jero Wacik dikatakan mendedikasikan secara total pikiran, waktu, tenaganya, untuk kemajuan pariwisata dan juga pertambangan. Atas fakta dan prestasi empiris itu, tidak salah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan penghargaan tertinggi kepada salah satu putra terbaik Bali. ''Sebagai sesama putra dari Desa Batur, Kintamani, Bangli, saya ikut merasa bangga. Saya pribadi salut dan angkat topi atas penghargaan yang tidak sembarang orang bisa menerimanya ini,'' tambah Owner Spa dan Cottage Toya Devasha itu.
Perjalanan Jero Wacik menuai sukses diawali kemandiriannya saat sekolah di SD di Singaraja. Cita-citanya ingin maju dan keluar dari himpitan keterbelakangan ekonomi, membuat dirinya harus kerja keras, gigih dalam berusaha.
Kecerdasan yang dimilikinya membuat Wacik selalu menjadi bintang kelas dari SD, SMP dan SMA hingga sukses tamat di ITB Bandung. Jero Wacik sempat antipati dengan politik, karena pesan dari orangtuanya yang merasa tak berdaya sebagai tokoh partai, di saat penting dia tidak bisa menyekolahkan anak laki-laki satu-satunya. Namun, setelah reformasi lewat lima tahun, pikiran Jero Wacik berubah. Wacik tak lagi mengikuti ''wasiat'' orangtuanya. Dengan berketetapan hati dan percaya diri, dia maju sebagai calon pemimpin. Spiritnya yang tinggi, plus piawainya sebagai organisatoris karena sejak kecil senang organisasi, membuat SBY memberikan apresiasi dan nilai plus kepada Jero Wacik. Jadilah Jero Wacik sebagai Menteri Pariwisata sejak 2004 selama tujuh tahun, dan lanjut Menteri ESDM menyusul terjadinya reshuffle.
''Kejujuran dalam kepemimpinannya dan mampu secara elegan mengoordinasikan kinerjanya dengan Dirjen, Irjen, bawahan dan kolega, termasuk atasannya, Presiden, membuat rating Jero Wacik selalu di atas. Banyak pihak akhirnya percaya dan optimis Jero Wacik mampu sebagai nakhoda di Kementerian ESDM, walau berlatar belakang Teknik Mesin ITB dan sarjana ekonomi UI. Tantangan berat pada awalnya benar-benar dapat dijawab meyakinkan dengan bukti, dia kini diberikan anugerah tertinggi ini,'' tambah Ketut Mardjana.
Atas segala kesuksesan karier gemilang yang digapai Jero Wacik, Mardjana berharap dapat dijadikan sumber inspirasi dan motivasi bagi generasi muda Bali. ''Teladan dan contoh yang diberikan Jero Wacik patut dijadikan pemicu dan pemacu prestasi buat anak-anak Bali. Semoga nilai-nilai kebaikan yang ditransformasikan Jero Wacik, membuat kawula muda Bali bersemangat menggapai yang lebih baik, paling tidak bisa menyamai,'' harap Ketut Mardjana.
Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Sejenak Untuk Berkunjung ke SINAR BANTEN , Semoga Bisa Bermanfaat Untuk Umat Semua Dimanapun Berada .
www.hindubanten.com ConversionConversion EmoticonEmoticon