Melaksanakan swadharmaning agama didaulat
sebagai pengisi Dharma Wacana pada Upacara Melasti/ Mekiyis/ Melis atau Sedekah
Laut dalam rangka Hari Suci Nyepi 1939 Caka tingkat Provinsi Banten di Laut
Tanjung Pasir, Tangerang Banten (26-Maret-2016).
Sebagai
media penyucian diri bagi Umat Hindu,dalam menghadapi pergantian tahun, dengan
menyucikan jiwa (Microcosmos) dan menyucikan alam semesta (Macrocosmos),
"Nganyutaken laraning jagat paklesa letuhing buana" (Lontar Sang
Hyang Aji Swamandala).
Umat Hindu dengan dasar keyakinannya mengawali
pergantian tahun dengan mulat sarira, 'angrungu swaraning asepi' instropeksi dan retropeksi untuk kehidupan
diri dan alam semesta yang lebih baik dan lebih berkualitas, di tengah- tengah
kehidupan yang penuh dengan dilema dan problematikanya.
Di sisi lain, pelaksanaan Hari Suci Nyepi adalah
sebagai implementasi simbol suci Swastika yang tidak lain juga merupakan
ejawantah dari konsep Tri Hita Karana, wujud harmonisasi antara manusia dengan
Tuhan/ Parahyangan, hubungan antar manusia/ Pawongan, dan hubungan manusia
dengan alam semesta/ Palemahan. Juga merupakan wujud nyata dari ajaran
Mahawakya, "Sarva Kalvidham Brahman,dan Vasudaiva Kuthumbhakam".
Semoga, Sastra- sastra Suci yang kita jadikan
sebagai penuntun, pedoman dan petunjuk hidup Umat Hindu, senantiasa dapat kita
jadikan suluh hidup untuk mewujudkan harapan hidup kita secara pribadi dan
kesejahteraan masyarakat atau "Dharma Sidhiyarta"
Tuhan akan dekat kepada hamba- hambanya yang
senantiasa sadar akan penciptaannya, merenungkan dan mengabdikan kepadaNya,
yang selalu menyepikan diri di tengah keramaian dunia.
Selamat melaksanakan Catur Brata Penyepian,
semoga di tahun Caka 1939 kita diberikan karunia kesehatan, keselamatan dan
kebahagiaan.
"Ojo Dumeh, Eling lan Waspodo"
Naskah – Bapak Surono
Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Sejenak Untuk Berkunjung ke SINAR BANTEN , Semoga Bisa Bermanfaat Untuk Umat Semua Dimanapun Berada .
www.hindubanten.com ConversionConversion EmoticonEmoticon