'Media Informasi Umat Hindu Provinsi Banten

Kuningan, Siwaratri dan Tilem


Percikan Dharma
Kuningan, Siwaratri dan Tilem

Oleh : Aris Widodo

Umat se-dharma, bahwa dalam kehidupan ini pasti sudah ada yang dirancang oleh Sang Hyang Widhi, karena dalam hari yang bersamaan ada bhakti yang harus dilakukan oleh umat yaitu Kuninganz Siwa Ratri dan Tilem.

Hari raya Kuningan dirayakan setiap 6 bulan sekali atau 210 hari sekali, sepuluh hari setelah hari raya Galungan, yaitu pada hari saniscara (sabtu) Kliwon Wuku Kuningan yaitu merupakan hari kembalinya Sang Pitara dan para dewata kembali ke kahyangan.

Pada waktu itu umat melaksanakan persembahyangan atau bhakti mohon kebahagiaan dan panjang umur serta perlindungan dan tuntunan lahir batin dalam hidup ini.

Hari raya Kuningan selalu diperingati oleh umat Hindu untuk mengingatkan manusia bahwa dalam hidup ini perlu mengucapkan angayubagyo karena masih diberikan umur panjang di dunia ini. Untuk itu umat Hindu melakukan persembayangan sebelum para Pitara dan para Dewa kembali ke Kahyangan agar dapat waranugraha dari beliau sehingga kebahagiaan, keselamatan dan umur panjang dapat kita dapatkan.

Siwa Ratri yang juga harus diperingati oleh umat Hindu setiap satu tahun sekali setiap purwaning tilem ke VII atau sehari sebelum Tilem Kapitu, disebut sasih Kapitu yang jatuh pada bulan Januari. Siwa Ratri adalah malam yang paling gelap, merupakan payogan Dewa Siwa untuk memberikan waranugraha bagi setiap umat yang ikut melaksanakan pejagraan artinya tidak tidur semalam suntuk dan ikut melaksanakan yoga samadhi, menjaga pustaka-pustaka suci, merenungkan kembali tentang perbuatan-perbuatan terutama perbuatan-perbuatan yang tidak baik yang pernah kita lakukan sekaligus mohon pengampunan kepada Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasibya sebagai Sang Hyang Siwa atas dosa-dosa tersebut.

Karenanya malam Siwa Ratri juga disebut malam renungan suci atau juga ada yang menyebut malam peleburan dosa. Adapun tujuan dari perayaan hari raya Siwa Ratri adalah sebagai peleburan dosa, Dewa Siwa akan melebur dosa-dosa setiap umat yang betul-betul bhakti kehadapan-Nya.

Tilem adalah hari yang diperingati oleh umat Hindu setiap lima belas hari sekali. Oleh karena itu umat Hindu harus terus bhakti agar Sang Hyang Widhi selalu memberikan waranugraha kepada umat yang selalu bhakti kepadanya. Tilem merupakan hari yang gelap atau mati karena bulan tidak memantulkan sinarnya pada saat itu sehingga gelap gulita.   Ini tidaklah mungkin semua yang terjadi dalam kehidupan manusia kalau Sang Hyang Widhi tidak punya maksud lain untuk krehidupan manusia itu sendiri.

Demikian indahnya hari-hari besar keaganaan yang bertubi-tubi datangnya sehingga umat terus ingat dalam bhaktinya kepada Sang Hyang Widhi Wasa karena kita semua masih dikasih kesempatan untuk dapat memperbaiki apa yang salah dalam kehidupan saat ini.

Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Sejenak Untuk Berkunjung ke SINAR BANTEN , Semoga Bisa Bermanfaat Untuk Umat Semua Dimanapun Berada .

www.hindubanten.com ConversionConversion EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng