'Media Informasi Umat Hindu Provinsi Banten

Mengenal Gambelan Bali


BALI, sebagai daerah seni yang tentunya memiliki banyak jenis seni, ada seni tari, lukis, pahat, kerawitan, musik, dan karya seni lainnya. Budaya seni ini telah ada sejak dahulu, dan turun temurun diwariskan kepada kita. Budaya yang sangat erat kaitannya dengan agama Hindu. Ada baiknya kita sebagai generasi penerus untuk mengenal seni budaya kita, bahkan menguasai seni-seni tersebut diatas, salah satunya seni musik atau gamelan. 

Berikut titiang kutipkan beberapa jenis musik gamelan yang kita miliki, yang bersumber dari Kamus Budaya Bali dalam Bidang Musik Tradisional Bali, terbitan Balai Bahasa Denpasar 2008.

Angklung : Klentangan barungan gamelan dari sebelum abad X, berfungsi untuk mengiringi upacara pembakaran mayat, instrumentnya tertdiri atas pamade, reyong, kendang,klentangan, kajar, suling, jegogan, calung, dan cengceng, dimainkan dengan laras slendro.

Beleganjur : Disebut juga bebonangan, gamelan yang berfungsi untuk mengiringi pawai adat keagamaan, terdiri dari bonang, reyong, trompong, kajar, kempli, kempur, gong, dan cengceng kopyak atau gamelan barungan yang terdiri atas beberapa alat pukul yang memakai pencon seperti reyong, trompong, kajal, kempli, kempur dan gong, memakai dua buah kendang yang dimainkan dengan panggul atau cecedugan, repertoarnya adalah lagu-lagu gilak (ostinato), trompong berfungsi sebagai pembawa melodi, kendang sebagai pamurba irama, kajar, kempli, kempur dan gong sebagai pamangku lagu, sedangkan reyong memainkan kotekan (interlocking figuration)

Bungbung : gamelan yang digunakan untuk mengiringi joged bungbung, instrumennya terdiri atas bungbung barangan, bungbung kantilan, bungbung undir, kempur kemodong, kempli, kelenang, kendang, cengceng, suling memakai laras selendro.

Bebarongan : gamelan yang dipakai untuk mengiringi tari barong seperti barong ket, terdiri atas gender rambat, kempur, gangsa, kenelang, kendang, kemong, penyacah, jegogan, dan rincik.

Caruk : gamelan yang terdiri atas dua tungguh caruk dan dua buah saron, dimainkan dalam upacara mengaben dengan mengambil repertoar dari gamelan gambang.

Gambang : gamelan sakral berbilah empat belas, bentuknya pipih panjang-panjang dari bambu, dimainkan dengan kedua belah tangan memakai panggul bercabang dua.

Gambuh : dramatari Bali yang tertua dan dianggap sebagai sumber dari beberapa jenis dramatari Bali. Pegambuhan : perangkat gamelan yang sebagian besar ricikan melodinya terdiri atas ricikan suling dengan ukuran besar (garis tengah 3 cma dan panjang sekitar 100 cm) sebagai pengiring tari gambuh.

Gandrung : tari joged bungbung yang ditarikan oleh seorang penari pria berpakaian wanita, gagandrungan perangkat gamelan yang sebagian besar dibuat dari bambu, ber-laras pelog lima nada didominasi oleh ricikan rindik sehingga sering disebut juga gamelan rindik gagandrungan, sebagai pengiring tari gandrung.

Gelunggang : perangkat gamelan yang sekarang sudah punah, laras-nya belum dapat dipastikan, perangkat ini disebut-sebut memakai bilah kayu seperti gambang Jawa dan memakai resonator batok kelapa yang disbut beruk.

Gender : Instrumen berbilah pipih dari perunggu dengan bilah tergantung pada pelawah dan ditopang dengan besi agar tidak bersentuhan antara bilah yang satu dan bilah yang lain, dimainkan dengan kedua belah tangan yang menggunakan panggul, sambil memukul sekaligus menutup dengan tangan.

Genggong : gamelan untuk mengiringi tari godogan, terdiri atas genggong, kempur, kendang,cengceng, suling dan kajar, genggong instrumen tiup dari pelepah enau.

Gaguntangan : gamelan ber-laras slendro dan pelog untuk mengiringi drama tari arja, terdiri atas kendang, kerumpung, guntang cenik, guntang kempur, kajar, kelenang, rincik, tawa-tawa, rebana, curing, suling dan cengceng.

Jegog : gamelan dari tabung bambu besar ber-laras slendro untuk mengiringi tari pencak silat.

Kebyar ; tabuh bersama dan serentak yang diikuti oleh hambpi semua ricikan pada perangkat kecuali suling, rebab, kempul, bebende, kenong, kajar dan terompong, juga dapat dilakukan pada gamelan angklung dan semar pagulingan selain gong kebyar.

Lalambatan : gending-gending yang disajikan perangkat gamelan gong gede yang iramanya lambat.

Lalongoran : rangkaian suatu gending yang merupakan satu kesatuan dan hanya terdapat di Kabupaten Buleleng.

Nongnongkling : gamelan pengiring tari barong nongnongkling, instrumennya terdiri atas kajar, rincik, kelenang, suling, dan kendang cenik.

Okokan : alat dari kayu yang digunakan pada perangkat kesenian tektekan, tiap okokan dibawa oleh dua orang dengan cara digantungkan pada pikulan bambu yang dihias, pemikul di belakang membunyikan atau memainkan okokan tersebut dengan cara menggoyang ke arah depan.

Preret : instrumen tiup dari bambu atau kayu, sama dengan terompet. Preret beleganjur gamelan pengiring tari Gebug Ende, intrumennya terdiri atas preret, kempur, gong dan kendang.

Rindik : gamelan untuk mengiringi tari joged pingitan, terdiri atas rindik pangugal, rindik barangan, rindik jegogan, kemplung, kendang, gong komodong, dan suling, menggunakan laras pelog lima nada.

Saron ; gangsa jongkok berbilah tujuh atau delapan, dibuat dari perunggu atau bambu, digunakan pada gamelan gambang atau gong luang.

Semar pagulingan ; gamelan gong yang berfungsi untuk mengiringi raja-raja sewaktu di peraduan zaman dulu, mengiringi tari leko, gandrung, instrumennya terdiri atas trompong, gender, gangsa, jublag, calung, kempur, kajar, kelenang dan suling.

Slonding : seperangkat gamelan sakral dari Desa Tenganan Pegringsingan dan Desa Bungaya, Karangasem, berupa bilah dari besi berbentuk pipih, tebal dan lebar yang digantung pada pelawah berbentuk balok, terdiri atas gong, kempul, paenem, patuduh, nyingnyong alit, dan nyongnyong ageng, menggunakan laras pelog tujuh nada, yaitu lima nada pokok dan dua nada pamero.

Teluktak : instrumen pukul pada zaman pra-Hindu.

Tektekan : gamelan yang instrumen pokoknya berupa kentongan bambu, dilengkapi dengan gong, tawa-tawa, suling, kemong, kecek,dan gupekan, berfungsi untuk mengiringi dramatari Calonarang.

Tingklik : gamelan gender yang bilahnya terbuat dari bambu.


BPH I Ketut Budiasa
Previous
Next Post »

Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Sejenak Untuk Berkunjung ke SINAR BANTEN , Semoga Bisa Bermanfaat Untuk Umat Semua Dimanapun Berada .

www.hindubanten.com ConversionConversion EmoticonEmoticon