Sesaji Gunungan |
Pelaksanaan Upacara Melasti provinsi Banten (11/3-2018)
sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Mungkin ada yang bertanya-tanya,
Kenapa ada Gunungan ? dari mana Gunungan itu ? dan Kenapa ikut melaksanakan
pradaksina saat Melasti ?
Gunungan yang dipersembahkan ini berasal dari
Paguyuban Majapahid (lihat Paguyuban Majapahid) yang memang ada di provinsi Banten, dibawah ketua Harjanto,
dan Bapak Sunarto Pembimas Hindu, Bapak Surono, Bapak Ketut Suada merupakan sebagai tokoh-tokoh
yang berperan dalam perkembangan soliditas umat Hindu Jawa. Sangat membanggakan
kami umat Hindu di provinsi Banten memiliki aneka warna warni yang indah dan
menentramkan.
Gunungan ini merupakan simbolis dari segala hasil
alam yang dipakai sarana Yadnya Segara ( sedekah laut ) dan Pertiwi Yadnya
(sedekah bumi). Gunungan sebagai ungkapan bhakti kita kepada Tuhan Yang Maha
Esa, yang dilakukan secara grebeg
artinya serentak untuk pembersihan laut
dan bumi secara harmonis yang selanjutnya gunungan di pradaksina.
Jika di Jawa pradaksina dilakukan dengan mengelilingi
keraton, desa sebagai wujud wara nugraha Hyang Widi dan sesaji dalam bentuk
sato / hewan di larung dilengkapi Jajan Pasar untuk Ibu laut, sedangkan untuk Ibu
Bumi ditanam di perempatan jalan untuk nyepuh Bumi. Setelah itu barulah Gunungan
di perebutkan oleh rakyat sebagai wujud wara nugraha Tuhan dalam bentuk
kesejahteraan dan keharmonisan.
Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Sejenak Untuk Berkunjung ke SINAR BANTEN , Semoga Bisa Bermanfaat Untuk Umat Semua Dimanapun Berada .
www.hindubanten.com ConversionConversion EmoticonEmoticon