PERAN PHDI DALAM UPAYA PENINGKATAN
KOMPETENSI
PENYULUH AGAMA HINDU NON-PNS
Oleh: Ida Bagus Alit Wiratmaja SH MH,
Ketua PHDI
Provinsi Banten
Pada acara Orientasi Tata Cara
Pelaporan Penyuluh Agama Hindu Non-PNS yang diselenggarakan Pembimas Hindu
Kanwil Kemenag, Provinsi Banten.
Di Wantilan Pura Kerta Jaya Tangerang, Tanggal 12 Mei 2018.
Di Wantilan Pura Kerta Jaya Tangerang, Tanggal 12 Mei 2018.
Om Swastyastu,
Atas asung kerta waranugraha Ida
Hyang Widi Wasa, saya selaku Ketua PHDI Provinsi Banten dapat menyusun
materi ini dan menjadi narasumber atas permintaan Bapak Sunarto selaku
Pembimas Hindu Kanwil Kemenag Provinsi Banten dalam surat nomor:B-2012/Kw.28.09/BA.01.1/05/2018.
Untuk itu,
saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bapak Sunarto dan Panitia
yang dapat menyelenggarakan Orientasi bagi para PAH Non-PNS se Provinsi Banten.
Dalam makalah ini, saya awali
terlebih dahulu dengan apa tugas dan peran Parisada Hindu Dharma
Indonesia yaitu:
- Membina dan melayani umat Hindu dalam meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran suci Veda;
- Meningkatkan pengabdian dan peran umat Hindu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
- Memelihara dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang mendorong terwujudnya sikap dan perilaku yang bertanggungjawab, peduli, rukun, dan harmonis di lingkungan internal, antar umat beragama, dan dengan pemerintah;
- Memelihara dan mengembangkan kerjasama dengan setiap organisasi, badan, lembaga, dan institusi yang bergerak dalam bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan; yang berlingkup nasional dan internasional; dan
- Melakukan redefinisi, reinterpretasi, dan reaktualisasi pemahaman ajaran suci Veda.
Kemudian apa sasaran yang
ingin dicapai Parisada Hindu Dharma Indonesia ?
- Terjaganya keutuhan masyarakat Hindu Dharma Indonesia dengan mengakomodasikan kearifan budaya lokal;
- Terwujudnya masyarakat Hindu Dharma Indonesia yang berkualitas dan memiliki sraddha dan bhakti yang diaktualisasikan secara modern;
- Terwujudnya masyarakat Hindu Dharma Indonesia yang proaktif dalam menjalankan hak dan kewajibannya dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
- Terwujudnya masyarakat Hindu Dharma Indonesia yang cerdas dan berkarakter;
- Terwujudnya masyarakat yang harmonis dan sejahtera lahir batin.
Dari uraian tugas PHDI tersebut di atas,
maka bagaimana salah satu peran PHDI untuk membina dan melayani umat
Hindu dalam meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran
suci Weda.
Ini berarti termasuk bagaimana
meningkatkan kompetensi para PAH non-PNS khususnya agar menjadi Dharma
Duta yang mumpuni dalam melakukan pembinaan dan pelayanan umat Hindu.
![]() |
Materi Penyuluhan oleh Dirjen Bimas Hindu, Prof Kt Widnya |
Penyuluh Agama Hindu Non PNS
adalah sebagai agen komunikator mempunyai peran penting dan
strategis dalam masyarakat, yakni bisa disebut sebagai kepanjangan tangan
dari Ditjen Bimas Hindu melalui Pembimas Hindu dan PHDI dalam melakukan
pembinaan umat.
Harapan kita adalah bagaimana
meningkatkan kompetensi para penyuluh agama Hindu di tanah air, sehingga dapat
memberikan pemahaman yang benar di masyarakat.
Penyuluh agama memiliki peran
vital dan sangat signifikan di masyarakat, serta menjadi ujung tombak pencerah
umat dalam melakukan aktivitas keagamaan.
PAH tentunya menjadi salah satu program unggulan
Ditjen Bimas Hindu dalam membentuk karakter bangsa yang religius, beradab dan
berperilaku sesuai ajaran agama.
Sebagaimana diketahui bahwa
Ditjen Bimas Hindu bersama PHDI melalui LDD Pusat beberapa waktu lalu telah
melaksanakan workshop pengembangan kompetensi Dharma Duta dengan tema
"kita tingkatkan kualitas sradha dan bhakti umat Hindu".
Maksudnya untuk meningkatkan
kualitas para dharma duta dan mengemban tugas untuk memberikan pencerahan dalam
bidang keagamaan sebagai upaya untuk membimbing umat Hindu agar memiliki
kualitas sradha dan bhakti kepada Ida Hyang Widi Wasa.
Harapan Direktur Agama Hindu, pak
Wayan Buda pada kesempatan itu antara lain mengajak para Dharma
Duta jangan sampai malah membuat umat di suatu banjar menjadi ribut. Seorang
Dharma Duta harus mampu memberikan solusi dan menjadi hakim yang mampu
memutuskan.
Upaya meningkatkan kesejahteraan
PAH Non-PNS, astungkara telah dilaksanakan dari rp 300 ribu menjadi rp 500
ribu.
Kenyataannya, mereka sebagai
motivator masyarakat kelasnya kalah jauh dengan motivator misalnya Gede Prama,
Mario Teguh, Abdullah Gymnastiar, Krisnamurti, Tung Desem Waringin, Andrie
Wongso dan sebagainya.
Model komunikasi yang
dikembangkan selama ini :
Pertama; masih bersifat face to face, kurang mengembangkan model
lain yang lebih canggih, yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan
perkembangan teknologi.
Kedua: pendekatan terhadap
kelompok binaan masih sangat terbatas pada kelompok-kelompok religius.
Secara ideal keberadaan PAH
sungguh memiliki makna penting sebagai profesi yang terhormat di tengah
maraknya berbagai persoalan keagamaan, namun di sisi lain mereka dalam
kondisi yang stagnasi, belum ada perubahan kinerja dan perhatian.
Komunikator dan motivator tidak
selalu ditempatkan pada konteks kemampuan mempengaruhi khalayak dalam persoalan
ekonomi, kewirausahaan dan pembangunan kepribadian, tetapi bidang bidang
keagamaan pun tidak kalah penting dalam menumbuhkan dan membangun harmoni
mayarakat.
Ada empat
persoalan utama melihat keberadaan PAH non-PNS saat ini yaitu
:
- Kemampuan PAH Non-PNS yang beragam karena sebagian besar bukan kompetensi mereka;
- Tugas sebagai sambilan, hanya sebatas dalam konsep NGAYAH dengan lascarya;
- Jaminan kesejahteraan yang kurang (karena tidak permanen dan tidak focus);
- Jumlah ideal kebutuhan PAH Non-PNS
Kata kunci: penyuluh agama,
pembinaan masyarakat dan komunikasi.
Dengan berbagai dilematis
tersebut, maka diperlukan pemberdayaan PAH Non-PNS, merupakan jawaban dalam upaya merekonstruksi posisi
mereka sebagai agen komunikasi dan motivasi pengembangan agama dan sosial
kemasyarakatan.
Ada 3 Fungsi
PAH yaitu Fungsi informatif dan edukatif, fungsi konsultatif dan fungsi
administratif.
Dengan regulasi tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan profesional PAH, sehingga komunikasi akan dapat mencapai tujuan.
Dalam konsep psikologi komunikasi, proses komunikasi akan sukses apabila berhasil menunjukkan source credibility atau menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan.
Dengan regulasi tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan profesional PAH, sehingga komunikasi akan dapat mencapai tujuan.
Dalam konsep psikologi komunikasi, proses komunikasi akan sukses apabila berhasil menunjukkan source credibility atau menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan.
Holand dan Weiss menyebut ethos
sebagai credibility yang terdiri dari
dua unsur yaitu keahlian (expertise)
dan dapat dipercaya (trustworthinnes).
Seorang komunikator harus
kredibel, dengan ethos yang terdiri dari pikiran baik (good sense), karakter yang baik (good moral
character), maksud yang baik (good
will), itikad yang baik (good
intentions), dipercaya (trustworthinnes),
kecakapan dan kemampuan (competence and
expertness).
Keberhasilan beberapa komunikator
yang sering muncul di media Televisi misalnya, secara teoritik tidak terlepas
dari konsep-konsep tersebut, selain dalam diri manusia ada semacam
"bakat" berkomunikasi yang ini tidak mudah untuk didapat, namun bisa
dipelajari.
Ada 5 kualitas umum yang mesti
dikembangkan oleh PAH non PNS yaitu:
- Keterbukaan (openness)
- Keterbukaan (openness)
- empati (empathy)
- sikap mendukung (supportiveness)
- sikap positif (positiveness)
- kesetaraan (equality)
(teori Devito, 1997).
Untuk meningkatkan kompetensi
PAH Non-PNS, maka kami harapkan peran PHDI bersama Ditjen Bimas
Hindu melalui para Pembimas Hindu di setiap Provinsi antara lain menyelenggarakan
kegiatan dalam format yang ideal melalui beberapa bentuk yaitu,
1. Pendidikan dan pelatihan dasar
penyuluh agama Hindu;
2. Orientasi;
3. Workshop terkait tugas
PAH;
4. Seminar.
Demikian materi ini disampaikan
dan semoga bermanfaat. Om tat astu svaha.
Om shanti, shanti, shanti, Om.
Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Sejenak Untuk Berkunjung ke SINAR BANTEN , Semoga Bisa Bermanfaat Untuk Umat Semua Dimanapun Berada .
www.hindubanten.com ConversionConversion EmoticonEmoticon