Sinar Banten. Com - Secara umum umat Hindu mengatakan bahwa Hindu bukan merupakan 'Agama Misi'. Pernyataan ini diperkuat dgn beberapa pendapat orang2 tua kita yg menyebutkan:
- Semua Agama sama saja
- Pindah agama, hanya ibarat ganti baju
- Agama Hindu bukan Agama Misi
Dari beberapa pernyataan tersebut, jelas tidak memberikan nilai dan sikap militansi terhadap keyakinannya sama sekali, bahkan cenderung menanamkan "sikap atau sifat bunglon". Tanpa kita sadari pernyataan-pernyataan tersebut sudah memberikan andil besar dalam kemerosotan kuantitas dan kualitas Umat Hindu.
Sejarah telah mencatat, manusia sejagat pasti setuju untuk mengatakan bahwa, Hindu adalah agama tertua, terbesar dan pertama di Indonesia bahkan di dunia. Tapi, realitas yang tak terbantahkan adalah, sekarang agama Hindu sebagai agama yang minoritas, terutama di Indonesia.
Sejarah telah mencatat, manusia sejagat pasti setuju untuk mengatakan bahwa, Hindu adalah agama tertua, terbesar dan pertama di Indonesia bahkan di dunia. Tapi, realitas yang tak terbantahkan adalah, sekarang agama Hindu sebagai agama yang minoritas, terutama di Indonesia.
HINDU ADALAH AGAMA MISI
Umat Hindu banyak yang ragu dan tidak Percaya Diri (PD) untuk mengatakan, bahwa Hindu adalah agama misi. Keraguaan dan rasa minder tersebut jelas tak beralasan. Secara bodoh saja, jika kita menyatakan Hindu bukan agama misi, buat apa "PHDI" yang didalamnya ada "BPH" (Badan Penyiaran Hindu) PERADAH, WHDI, *MAJAPAHID* dsbnya??
Sementara di dalam sastra Veda terdapat pesan, baik tersurat maupun tersirat yang menyatakan bahwa Hindu adalah 'Agama Misi'
'yathemam vacam kalyanim,avadani janebhyah,brahma, rajanyabhyam, sudraya,caryaya,svaya,caranaya ca'
Yajur Veda XXVI.2
artinya: sampaikanlah ajaran suci ini kepada seluruh manusia, kepada Brahmana, Ksatrya, Waisya dan Sudra, kepad orang-orangku, orang-orangmu dan bahkan orang asing sekalipun. Sloka Suci tersebut sangat jelas dan meyakinkan, bahwa Hindu adalah Agama Misi, namun cara mengemasnya yang mungkin berbeda, tidak vulgar dan radikal. Tidak harus kita berebut pengikut yang akhirnya menghalalkan segala cara.
Nasti Veda Param Sastram, tidak ada kitab yg seagung Veda. Tugas kita, setidaknya bagaimana kita terpanggil untuk membuat rasa nyaman umat yang berada di dalamnya merasa yakin dan nyaman terhadap agama yang diyakininya. Anak-anak dan keluarga sebagai bagian terkecil dari komponen Hindu merupakan dasar pembentuk komunitas Hindu yang besar dan kuat. Terdapat beberapa sloka suci yang patut kita jadikan referensi dan dasar meyakinkan anak, saudara, tetangga dan warga Hindu kita agar tetap di dalam 'Pangkuan Dharma':
'yah sastra vidhim utsrijya,vartate kama karatah, nasa sidhim avapnoti, nasukham naparam gatim',
Bh.G.VI.23
Siapapun yang meninggalkan ajaran Sastra Vidhi/Veda (agama Hindu) dan berada dalam pengaruh kama (keinginan duniawi), mereka tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan dan tujuan tertinggi.
'rnani tryapakritya, namomokse niwecayet, ana pakrtya moksamtu, sevamano vrajatyadah'
MDS.VI.35
Meraka yang telah membayar 3 hutangnya (tri rna), hendaknya ia menunjukkan kearah pembebasan terakhir (moksa), tapi mereka yang tidak menyelesaikan 3 hutangnya, maka akan jatuh kedalam neraka.
Berpijak dari sloka suci tersebut saya mengajak kepada seluruh umat Hindu, terlebih organisasi yang mengatasnamakan Hindu, mari kita sadar dan bangkit. Hindu sudah terlalu lama tertidur. Mari kita sadar dan bangkit bersama untuk membangun Hindu, dari diri kita, keluarga kita, dari sekarang dan dari lingkungan kecil kita.
Meraka yang telah membayar 3 hutangnya (tri rna), hendaknya ia menunjukkan kearah pembebasan terakhir (moksa), tapi mereka yang tidak menyelesaikan 3 hutangnya, maka akan jatuh kedalam neraka.
Berpijak dari sloka suci tersebut saya mengajak kepada seluruh umat Hindu, terlebih organisasi yang mengatasnamakan Hindu, mari kita sadar dan bangkit. Hindu sudah terlalu lama tertidur. Mari kita sadar dan bangkit bersama untuk membangun Hindu, dari diri kita, keluarga kita, dari sekarang dan dari lingkungan kecil kita.
*BPH BANTEN...ayo BANGKIT*
Penulis : Surono (Pengurus BPH Provinsi Banten)
1 komentar:
Click here for komentarTerimakasih untuk artikel yang menggugah ini. Teruslah menulis, Pak Surono.
Terimakasih Sudah Meluangkan Waktu Sejenak Untuk Berkunjung ke SINAR BANTEN , Semoga Bisa Bermanfaat Untuk Umat Semua Dimanapun Berada .
www.hindubanten.com ConversionConversion EmoticonEmoticon